Thursday, July 24, 2008

Sikap kita terhadap Pemerintah dan Pemimpin, Haruskah kita menjatuhkan mereka?

11:09 am, Kamis, 23 july 2008.


Mukaddimah :

Sekitar sebulan yang lalu, Presiden kita SBY - semoga allah selalu menjaganya dan menunjukinya - telah mengeluarkan keputusan yang 'tidak begitu populer' di mata rakyat, yaitu Minyak dan dan 'kawan2nya'. Padahal, sebelum ini, dia pernah berkata, akn berusaha tidak menaikkan harga minyak.Akn tetapi, sungguh mmg tidak dapat dielakkan,kenaikan harga minyak di seluruh dunia, Suka ataupun tidak,menyebabkan Presiden kita ' terpaksa ' menaikkan BBM tsb.

Pointnya :
Sewaktu aku singgah ke suatu chanel chat, aku mendapati suatu 'kaum' , yg berbicara tanpa ilmu dan dalil.Mereka berbicara ttg Al-wala' dan Bara', tetapi, mereka meletakan al-wala' dan bara' tersebut, bukan pada tempatnya. Sungguh amat disayangkan,Mereka mengucapkan perkataan yg mengatas namakan ISLAM, tetapi -hakikatnya- ucapan mereka dipenuhi dgn Hawa Nafsu,tipu daya, serta emosi.
Diantara perkaatan mereka :
" Sesungguhnya pemerintah kita telah berbuat kezaliman.." lalu, ktka aku tnykan : ' knp boleh bgtu?"
Kawan mereka yg lain menjawab : " ya karena mereka tlh mnaikkan minyak .. "
Lalu kawan mereka yg lain menyambung : " .. Dan kita harus menukar pemerintah sekarang, dan ber Barra' ( berlepas diri)daripada mereka. " . aku tnykan kmbali : ' knp...? '
Jawab mereka :
" ya iya lah, pemerintah kita sekarang, adalah Pemerintah yg Zhalim, karena mereka Tidak BEr Hukum dgn Hukum2 Islam, sehingga kita tidak perlu ber WAlA' ( setia dan cinta ) kpd Mereka, bahkan wajib Ber lepas dari mereka " Lalu sambung sebagian mereka : " Dan kita harus menjatuhkan mereka - pemerintah sekarang- dan menggantinya dgn pemimpin yg lbh Islami - menurut sangkaan mereka,- " .

dan bnyak lagi perkataan2 mereka, yg sangat jauh daripada Kitabullah dan Sunnah Rasululllah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.Mereka ini sebenarnya, hanyalah menghendaki kebaikan,akn tetapi Mereka2 yg digelar Ustadz2 dan Ulama'2, alias Luqa' bin luqa' Ar-ruwaibidhoh wal Al-Ashoogir, telah 'menipu' mereka, di sebabkan kepentingan individu2 tertentu.
( أسأل الله لى الهدى و لهم و ردّ هم إلى الحق ردّا جميلا )


So, persoalannya “Mengapa Kita Harus Menjatuhkan Pemerintah,, Baru bisa dikatakan mampu melaksanakan Islam dan isi-isi syari’atnya?”

Walhal:

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berdakwah pun tidak ada meminta dan memaksa pemerintah di tempatnya supaya turun dari takhta atas alasan zalim dan korupsi,kolusi,dan nepotisme alias KKN, Lalu mahu menggantikannya dengan pemerintah yang lain yang akan melaksanakan apa yang Beliau - Shallallahu ‘alaihi wa Sallam - kehendaki.

Sedangkan kita tahu, di zaman itu, pemerintahnya zalim-zalim belaka. Kita tahu bagaimana mereka menyeksa Nabi dan para sahabatnya. Malah, kezaliman pemimpin pada zaman itu bukan kezaliman yang biasa-biasa. Tapi kezaliman yang Allah sendiri katakan sebagai kezaliman yang paling besar. Iaitulah yang dinamakan sebagai syirik, seperti kafir, menyembah berhala, mempercayai adanya pengaruh kuasa selain Allah, membunuh anak perempuan tanpa hak dan seumpamanya.

“... Janganlah kamu mensyirikkan Allah, sesungguhnya perbuatan syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Surah Luqman, 31: 13)

Kita ambil juga dari iktibar Nabi Nuh ‘alaihi salam. Apakah beliau berdakwah sehingga 1000 tahun kurang 50 tahun pernah memaksa atau pun meminta pemerintah dari kaumnya supaya turun takhta dan letak jawatan. Lalu mengatakan bahawa pemerintah yang ada perlu diganti dengan orang yang lain yang lebih baik agamanya...

Begitu juga dgn Nabi Musa ‘alahi salam dan Harun ‘alaihi salam.
Apakah mereka diperintahkan supaya menjatuhkan Fir’aun yang mana kita semua tahu betapa zalimnya Fir’aun?
Atau sebenarnya Musa dan Harun diwahyukan supaya melaksanakan tugas dakwah dengan kaedahnya? Yang mana, Tauhid dan mengesakan Allah sebagai priority intisari dakwahnya. Malah, ia adalah merupakan intisari utama dakwah para nabi dan rasul, iaitu mengajak dan menegakkan tauhid ke dalam hati dan diri setiap manusia sasarannya. Bukannya menjatuhkan pemerintah dan menukar pemerintah sebagai asas yang paling utama dan terutama.

Tiada ada diadapati,Sesuatu Riwayat ataupun Perkataan Ulama2 Al-Mujtahid yang menyatakan bahwa :
Musa dan Harun diutus supaya menjatuhkan Fir’aun bagi tujuan dan wasilah jalan dakwahnya - sebagaimana dakwaan kebanyakan orang-orang agama zaman ini, yang lantang menghambur peribadi dan kejelekan pemerintah di depan orang2 ramai, baik itu melalui ceramah, media televisi, juga surat2 kabar,dsb -

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (maksudnya),

“Pergilah kamu berdua (Musa dan Harun) kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut ( QOULAN LAYYINAN ), mudah-mudahan ia ingat atau takut”.” (Surah Thoha, 20: 43-44)

Dalam hal ini, Allah telah berfirman (yang maksudnya),

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang soleh bahawa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diredhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (Surah an-Nuur, 24: 55)

Berkata Syaikh Dr. Soleh Abdullah Fauzan al-Fauzan, di dalam kata pengantar kitab Minhajul Anbiya’ Fid Da’wati Ila Allah fihil Hikmatu wa ‘aql tentang ayat di atas sebagai berikut:

Sebagaimana yang telah diisyaratkan, tidak akan tercapai, kecuali setelah memperbaiki aqidah mereka dengan beribadah hanya kepada Allah dan meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya. Dan mereka berkeinginan untuk mendahulukan adanya “Daulah Islamiyah” sebelum membersihkan negara dari aqidah-aqidah berhala, seperti penyembahan orang mati dan kebergantungan terhadap kuburan (serta masih bersama memenangkan aqidah selain daripada aqidah ahlus sunnah (seperti syi’ah, muktazilah, khawarij, sufi, dll. – tambahan penulis). Padahal, perkara tersebut tidak jauh berbeza dengan penyembahan terhadap Latta, Uzza, dan Manaat dan yang lainnya. Bahkan lebih dari itu, mereka mencari sesuatu yang lain yang mustahil adanya.

“Barangsiapa mencari kemuliaan, tanpa ada usaha yang keras, maka telah hilanglah usia akibat mencari kemustahilan” (Rujuk; Minhajul Anbiya’ Fid Da’wati Ila Allah fihil Hikmatu wa ‘aql, karangan Syaikh Dr. Rabi Bin Hadi ‘Umair al-Madkhaly)

Demikianlah yang berlaku ketika ini di tempat-tempat kita. Kebanyakan mereka yang keras dan gencar tidak lain kebanyakannya hanya berbekalkan :
SEMANGAT TANPA DISERTAI DAN DIBARENGI ILMU serta PRINSIP yang jelas.

Mereka MENYIBUKKAN DIRI MEREKA dgn mengkritik pemerintah, ' ini salah, itu salah,,' serta memaksakan supaya -pemerintah- turun dari jawatan dan membawakan kelompok manusia dari kalangan mereka pula yang DIKATKAN sebagai LEBIH BAIK kriterianya.

Yang anehnya, kriteria “baik” tu adalah menurut perkiraan mereka.

Tidak mestilah sama ada kriteria 'baik' tsb,dari golongan hindu, budha, liberal, Syi’ah, khawarij, dan seumpamanya, tetapi yang penting, mestilah dari golongan yang sehaluan dengan mereka dalam melawan barisan pemerintah.
Soal agama dan aqidahnya, bukan soal priority, dan boleh saja ditolak ke tepi dulu...
( inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'un )

Sedangkan tidak kurang juga apa yang terdapat di dalam kelompok-kelompok mereka sendiri betapa dhoifnya pemahaman dan penerapan aqidah yang berlangsung. Pelbagai pemikiran bercampur-aduk, berkecamuk, dan bergaulan di dalamnya. Masing-masing memiliki tujuannya masing-masing.

Sekadar bersatu atas niat buruk yang satu iaitu menumbangkan pemerintah. Sedangkan manhaj dan kerangka pembinaan agamanya jauh berbeda dan tidak sama. Bayangkan, apakah golongan syiah, tarekat, sufi, khawarij, murji’ah, muktazilah, golongan tukang jual jimat dan tangkalan, peniup dan pejual air yasinan, malah yang kafir juga bergaulan dalam satu nama " Kesatuan Rakyat " ...

Apakah jenis perjuangan agama dan daulah apakah sebenarnya yang mahu ditegakkan jika prinsip penyatuannya bukan atas dasar aqidah yang jelas? Inikah yang di atas-namakan sebagai perjuangan sebuah dakwah agama bernama Islam... Amat kusut rupa dan gambarannya.

' ya allah ya tuhanku, berikanlah petunjuk dan keselamatan kepada Pemimpin2 kami,agar mereka dapat menjalankan hukum_Mu dan berjalan diatas Sunnah Nabi_Mu, dan tetap berlaku adil kpda rakyat yg dipimpin mereka, Allahumma Aamiin, Allahumma Aamiin '

***

No comments:

Geoglobe

Geocounter

About Me

My photo
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنما العلم بالتعلم ( حديث حسن، انظر : صحيح الجميع ، للأ لبانى ) " Sesungguhnya 'ilmu itu,-hanya bisa diperoleh- dengan BELAJAR "