Wednesday, November 12, 2008

Musik dan Lagu....

Kategori: Manhaj
***

Musik dan Lagu, adalah dua nama yang amat susah untuk dipisahkan...Karena kedua2 ini,banyak remaja2 sekarang telah 'tertipu' oleh 'bius' yang di suntikkan oleh Setan ke dalam hati dan telinga mereka yang dianggap 'obat' karena dapat menghilangkan kesedihan dalam diri, ataupun membuat hati gembira, atau maaf,( - yang lebih parah -) musik dan lagu ini dijadikan 'sarana' untuk mengingat Allah,Sejarah Rasul,Akhirat,dan macam2 lainnya yang "DIATAS NAMAKAN" Agama, dengan Dalih ia nya merupakan salah satu cara efektif menarik hati orang2 muslim secara Umum,dengan mengalihkan kesukaannya terhadap musik “biasa” ke musik yg lebih "ISLAMi"...???

Sungguh memang menyedihkan,inilah realitas kebanyakan anak2 muda sekarang..Musik dan Lagu ini,telah membuat dua orang yang berlainan jenis (bukan mahram) amat sibuk menyimak dan menyanyikan lagu… bahkan saling pandang (tanpa malu), merasa dunia begitu romantis (yaa,begitulah setan menipu...), semakin dekat dengan maksiat, hingga akhirnya semakin mendekati zina...Wal'iyaadzubillah!!

Memang -mungkin- tidak dapat dinafikan,bahwa Musik dan Lagu, -apa pun iramanya- dapat membawa 'perasaan'seseorang itu 'melayang' jauh terbawa 'ayunan' irama, dan membuat diri mereka ikut 'berenang' bersama dalam 'melodi' yang di lantunkan...

tetapi,, benarkah 'perasaan' itu???nyatakah iaa..? ataukah ia nya hanya Bisikan-bisikan dari Musuh kita Setan, yang jelas-jelas mengajak manusia ke dalam perbuatan keji dan Mungkar,,???

Sungguh, artikel ini ku bawa khusus untuk diri ku, yang sempat 'hanyut' dan 'tertipu'
serta 'termakan' oleh pujuk rayu bisikan musuh ku yang nyata...

Begitu besar kesan yang di akibat kan oleh Musik dan Lagu ini,sehingga seakan-akan orang-orang tidak terlepas dari pada mendengar musik2 ini...Di jalanan, di kantor, pejabat, pesantren, universitas,di restoran,di angkot, di bus,tv,radio,dan 'yang sama waktu' dengannya sering kita dapati MUSIK dan LAGU ini di putar dan di kumandangkan,baik itu anak-anak,remaja, bahkan orang tua sekali pun...

Dan yang lebih parahnya, terdapat sebagian 'individu' yang tidak bisa tidur sebelum Mendengar Lagu,, juga 'individu' yang tidak dapat menghafal pelajaran melainkan ada musik di sampingnya.

Begitulah, musik dan lagu telah banyak membuat 'masyarakat' 'tidur' dan 'terlena' dibuai oleh 'irama' dan 'melodi' yang di hembuskan oleh musuh kita yang NYATA.

Atas dasar inilah, sebagai Nasehat untuk diri ku yang sempat 'lalai' -semoga Allah menjaga dan melindungi aku dari bisikan setan yang terkutuk, aamiin- juga untuk kamu-kamu yang masih menganggap bahwa "MUSIK" itu adalah "OBAT" dan "SARANA", aku bawakan secara singkat pembahasan tentang "MUSIK dan LAGU" ini...

Bagi kamu yang ingin mendapat kan PEMBAHASAN yang LEBIH LENGKAP ttg Musik,kamu bisa membaca buku yang berjudul " POLEMIK SEPUTAR HUKUM LAGU DAN MUSIK " tulisan Syeikh.Albani -rahimahullah-,terbitan Darul Haq Jakarta,ataupun kitab2 yang berkaitan ttg itu.
Di dalamnya Syeikh telah membahas secara Detail Dalil2 yang Mengharamkan Musik dan Lagu, serta MEMATAHKAN secara ILMIYAH dan DETAIL Dalil2 oleh 'pihak2' yang membolehkan Lagu dan Musik. Semoga bermanfaat bagi ku dan juga kamu.

Wabillahi al-musta'an,ilaikum haadzihil maQoolah...

***

"Bingkisan Istimewa untuk Saudariku agar Bersegera Meninggalkan Musik dan Lagu"


Penyusun: Ummu Rumman
Muraja’ah: Ustadz Abu Salman

Suatu ketika seorang akhwat tengah duduk bersama beberapa temannya mengerjakan tugas kuliah. Tak jauh dari mereka, duduk pula seorang teman. Sepertinya ia sedang menunggu kedatangan seseorang. Sang akhowat terheran-heran melihat temannya. Telah satu jam lebih ia duduk tanpa melakukan apapun kecuali ia tampak berkonsentrasi penuh menghafalkan sesuatu yang tertulis dalam kertas yang dipegangnya. Ketika rasa ingin tahunya tak terbendung lagi akhowat tersebut pun bertanya, apakah gerangan yang ia hafalkan? apakah yang tertulis dalam kertas tersebut? Betapa kagetnya ketika ia dapati isi kertas tersebut adalah syair lagu-lagu (musik). Astagfirullah… wal ‘iyyadzubillahi min dzalik.


Ya ukhty, betapa melekatnya musik di kehidupan umat muslim saat ini. Di mana pun, kapan pun, bahkan saat kondisi apapun musik tidak terlepas dari mereka. Ada pendapat yang mengatakan bahwa sesungguhnya musik membantu proses belajar. Orang yang belajar dengan diiringi musik, maka ilmu itu akan lebih mudah terpatri di dalam dirinya. Sebagian lagi menganjurkan kepada wanita yang sedang hamil untuk secara rutin memperdengarkan musik klasik pada usia kehamilan tertentu untuk membantu perkembangan pertumbuhan otak sang jabang bayi. Dan pendapat yang tak kalah jahil adalah perkataan yang menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak menyukai musik adalah orang yang kasar hatinya. Subhanallah… Maha suci Allah dari segala apa yang mereka tuduhkan…

**

Hukum Musik dan Lagu

Allah Ta’ala telah berfirman, “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” (QS. Luqman: 6) Sebagian besar mufassir (Ulama Ahli Tafsir -ed) berkomentar, yang dimaksud dengan “perkataan yang tidak berguna” dalam ayat tersebut adalah nyanyian. Hasan Al Basri berkata, “Ayat itu turun dalam masalah musik dan lagu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud). Maksudnya adalah akan datang pada suatu masa di mana beberapa golongan dari umat Islam mempercayai bahwa zina, memakai sutera asli, minum minuman keras dan musik hukumnya halal, padahal semua itu adalah haram. Imam Syafi’i dalam kitab Al Qodho’ berkata, “Nyanyian adalah kesia-siaan yang dibenci, bahkan menyerupai perkara batil. Barangsiapa memperbanyak nyanyian maka dia adalah orang yang dungu, kesaksiannya tidak dapat diterima.”

Ya ukhty, telah jelas haramnya musik dan nyanyian. Maka janganlah engkau menjadi ragu hanya karena banyaknya orang yang menganggap bahwa musik itu halal. “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-An’am: 116)

Adapun orang-orang yang menyatakan tentang halalnya musik maupun mengatakan tentang berbagai manfaat musik, maka cukuplah kita katakan kepada mereka, apakah engkau mengaku lebih mengetahui kebenaran dan kebaikan daripada Allah dan Rasul-Nya ?

Bingkisan Istimewa untuk Saudariku agar Bersegera Meninggalkan Musik dan Lagu

Ya ukhty, salah satu tanda syukurmu atas nikmat yang diberikan oleh Allah adalah engkau menggunakan nikmat-Nya untuk beribadah kepada-Nya. Serta engkau tidak menggunakan nikmat-Nya untuk bermaksiat kepada-Nya. Ingatlah bahwa tidak ada sesuatu pun nikmat pada dirimu melainkan nikmat itu berasal dari Allah. Maka janganlah engkau gunakan nikmat-nikmat Allah itu untuk sesuatu hal yang tiada berguna terlebih lagi dengan perkara yang telah jelas keharamannya.

Ukhty, engkau telah mengetahui bahwa biasanya kesudahan hidup seseorang itu pertanda dari apa yang dilakukannya selama di dunia, lahir dan batin. Dan diantara tanda seseorang itu husnul khotimah atau su’ul khotimah adalah ucapan yang sering ia ucapkan di akhir hayatnya. Karena itu, demi Allah! Janganlah engkau menganggap remeh masalah musik ini. Engkau mungkin mengatakan, “Ah, aku hanya mendengarnya sekali dua kali saja. aku mendengarnya hanya untuk mengisi waktu senggang atau ketika bosan. Kupikir itu tidak akan berpengaruh pada diriku.” Tahukah engkau ukhty, sesungguhnya pelaku maksiat itu terbiasa karena ia mengizinkan satu dua kali tindakan maksiat. Meskipun hanya sekali dua kali, itu tetaplah maksiat dan bisa mendatangkan murka Allah.

Sekali engkau mendengar atau menyanyikannya, maka sebuah noktah telah kau torehkan pada hatimu. Dan karena telah sekali engkau terlena, engkau pun cenderung melakukannya lagi sehingga makin sulit engkau berlepas diri dari musik dan nyanyian. Dan ketika musik telah menjadi kebiasaan, sungguh dikhawatirkan ia akan menjadi kebiasaan hingga akhir hidup. Betapa sering telinga ini mendengar kisah tentang orang-orang yang mengakhiri hidupnya dengan lantunan musik dan lagu. Mereka tidak bisa mengucapkan syahadat Laailaha illallaah, meski dengan terbata-bata. Justru lantunan musik yang terdengar dari lisan mereka - Na’udzubillahi min dzalik. Meski mungkin mereka pun menginginkan untuk mengucapkan kalimat syahadat, tetapi tenyata lisan mereka terasa ‘berat’ dan telah terlanjur terbiasa dengan musik.

Ukhty, kita memohon pada Allah kesudahan hidup yang baik. Meninggal sebagai muwahid dan syahadat Laailaha illallaah sebagai penutup hidup kita. Aamiin…

Maraji’:

70 Fatwa Tentang Al-Qur’an (Abu Anas Ali bin Husain Abu Luz)
Berbenah Diri untuk Penghafal Al-Qur’an (Dr. Anis Ahmad Kurzun), Majalah As Sunnah, edisi Ramadhan 06-07/ Tahun XI/ 1428H/ 2007M
Bersanding dengan Bidadari di Surga (Dr. Muhammad bin Ibrahim An-Naim)
Hukum Musik dan Lagu, Rasa’ilut Taujihaat Al Islamiyyah, 1/ 514 – 516 (Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu)
Kiat Mengatasi Kendala Membaca dan Menghafal Al-Qur’an (Haya Ar-Rasyid)

***

( Copied by aRshavin at http://muslimah.or.id/manhaj/bingkisan-istimewa-untuk-saudariku-agar-bersegera-meninggalkan-musik-dan-lagu.html )

No comments:

Geoglobe

Geocounter

About Me

My photo
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إنما العلم بالتعلم ( حديث حسن، انظر : صحيح الجميع ، للأ لبانى ) " Sesungguhnya 'ilmu itu,-hanya bisa diperoleh- dengan BELAJAR "